Selasa, 18 Mei 2010

Budidaya Tanaman Anggrek

Cara Menanam & Merawat Anggrek

Anggrek memang cantik dan terkesan mahal. Anggrek mempunyai bentuk yang unik dan warna-warna yang menawan. Bunga anggrek memang pantas untuk disukai orang, apalagi kini bunga anggrek sangat beraneka ragam, untuk satu jenis anggrek dendrobium saja kita bisa melihat puluhan ragam bunganya, berkat hasil persilangan.

Sebenarnya menanam anggrek tidak terlalu sulit, hanya diperlukan kesabaran dan ketelitian. Tanaman anggrek tidak memerlukan lahan yang luas. Karena menanamnya tidak dengan media tanah cukup dengan menggunakan rak tanaman di halaman rumah, bunga anggrek yang anda suka bisa anda dapatkan.

Hal yang pertama kali dilakukan bagi pemula adalah dengan membeli bibit anggrek dendrobium botolan. Dendrobium yang memperoleh sinar matahari cukup akan berbunga dan berdaun hijau cerah. Dendrobium membutuhkan suhu 18-210 C pada malam hari dan 21-240C pada siang hari. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi bentangan net berwarna hitam di atas tanaman tersebut seolah menyerupai langit-langit rumah. Net tersebut bisa anda dapatkan di kios tanaman. Langkah per-tama, keluarkan bibit botolan lalu pindahkan ke kompot (komuniti pot: pot untuk me-nanam bibit secara beramai-ramai) yakni pot yang berdiameter 15 cm. Di sinilah bibit asal botol tadi dipelihara be-ramai-ramai, dalam satu pot yang diisi 25 bibit. Caranya sangat mudah keluarkan bibit dalam botol setelah terlebih dulu diisi dengan air dan keluarkan dengan menggunakan pinset atau penjepit, masukkan bibit tadi ke dalam baskom berisi air, sebelum bibit asal botol tadi di taruh dalam kompot, cucilah lebih dulu dengan air hingga bersih dan tidak berlendir. Kompot itu sendiri bermediakan; arang hitam yang sudah direndam dengan fungisida selama 12 jam serta sebaran pakis hancur (arang, pakis hancur dan fungisida bisa kita dapatkan di toko tanaman ). Setelah 3-4 bulan bibit tersebut dipelihara di dalam kompot, setiap bibit tanaman dipindahkan kem-bali ke pot individual berdiameter 8 cm (anda bisa menghemat dengan meng-guna-kan gelas bekas air mineral dilubangi) ta-hap ini disebut seedling. Di pot inilah dia dibiarkan tumbuh sampah berdaun 3-4 lembar.

Umumnya tanaman akan mengeluarkan batang memerlukan waktu 7-8 bulan dengan tinggi 2-3 cm. Dendrobium remaja ini harus dipindahkan lagi ke pot lebih besar, diameter 15 cm. Inilah anggrek remaja yang disarankan dipelihara sampai ber-bunga. Untuk perawatannya, siramlah tanam-an 3 kali sehari apabila cuaca panas, tapi jangan anda lakukan jika cuaca dingin atau jika memang mendung cukup siram sekali saja. Jika musim penghujan sekali-sekali anda boleh menyemprotkan fungisida.

Cara Merawat Anggrek Bulan
Anggrek Bulan (phalaenopsis), merupakan salah satu jenis bunga yang menjadi bagian dari Sapta Pesona Indonesia. Tidak begitu sulit, jika kita ingin memelihara bunga ini.
1. Anggrek Bulan cukup disiram air seminggu sekali,
2. Jangan diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari,
3. Letakan di ruangan yang berventilasi cukup
4. Setelah bunganya gugur semua, potonglah tangkainya,
5. Pindahkan pohon ke tempat yang agak lembab dan sejuk, seperti : pinggir kolam ikan, dibawah pohon yang rindang,
6. Anggrek bulan akan bertunas tangkai bunga yang baru setelah tiga bulan kemudian kalau beruntung.


• Pemilihan pot dan media tanam

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pot anggrek adalah bahan baku, drainase (saluran pembuangan air) dan kelancaran aerasi udara. Pot anggrek sebaiknya memiliki sistem aerasi udara yang baik karena akar anggrek secara alamiah menempel pada pohon sehingga selain berfungsi untuk menyerap makanan juga berfungsi sebagai akar nafas. Dengan kata lain, akar anggrek tidak menyukai kondisi tertutup yang rapat. Karena itu, beberapa jenis pot dibuat berlubang untuk memperlancar aerasi udara dan sistem drainasenya sehingga tidak menyebabkan genangan air.

Media tanam anggrek yang banyak digunakan adalah arang, potongan kayu, potongan bata atau genting, sabut kelapa, moss (lumut daun), kulit pinus, serutan kayu dan pakis. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media adalah aerasi udara, kelembaban, daya cekam/pegang air, tingkat serangan jamur maupun hama penyakit.

• Penanaman

Cara penanaman anggrek adalah dengan menempatkan anggrek tepat ditengah-tengah wadah yang telah dilapisi oleh media seperti pecahan genting atau bata-bata atau arang. Setelah media tumbuh diisikan penuh selanjutnya anggrek diikatkan pada penopang. Jarak tanam antara tanaman tergantung dari jenis anggreknya dengan patokan dari dua tanaman yang berdekatan tidak saling menutupi, hanya sedikit bersinggungan.

• Teknik Pemupukan

Berdasarkan aspek pemupukan, pertumbuhan anggrek dibagi menjadi dua bagian yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Fase vegetatif adalah periode pertumbuhan anggrek dari semaian hingga anggrek muda. Fase generatif adalah anggrek dewasa yang telah siap berbunga.

Pada fase vegetatif perlu diberikan pupuk yang memiliki kandungan unsur N-nya tinggi seperti Mamigro super N. karena unsur tersebut merupakan bahan utama untuk menyusun protein yang sangat dibutuhkan dalam pembelahan sel. Pada fase generatif dapat diberikan unsur hara P (phospor) yang tinggi seperti Mamigro super P karena unsur tersebut berperan sangat penting dalam merangsang proses pembentukan bunga.
Selain cara di atas, bisa juga diberikan alternatif lain berupa pemupukan dengan komposisi berimbang antara unsur hara mikro dan makro. Komponen yang termasuk unsur hara makro seperti nitrogen (N), phospor (P) dan kalium (K). Sementara itu, komponen unsur hara mikro antara lain seperti mangan (Mn), Boron (Bo), tembaga (Cu), kobalt (Co) dan seng (Zn). Unsur-unsur tersebut berada dalam satu paket pupuk daun Mamigro NPK spesial.

Disamping aplikasi pemupukan, yang tidak kalah penting adalah pemberian vitamin dan hormon perangsang tumbuh. Jenis vitamin yang bisa diberikan untuk tanaman anggrek adalah aneurine, nicotinic acid amide dan alctofalvine. Hormon perangsang tumbuhnya adalah auksin, sitokinin dan giberelin. Hormon yang mampu memacu pembungaan secara langsung adalah giberelin karena hormon tersebut berpengaruh langsung terhadap diferensiasi atau perkembangan sel.

• Pengendalian dan Hama Penyakit

Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman anggrek adalah :
Keong atau siput kecil. Dimana mereka menyerang bagian akar dan daun dengan cara melukai dan menyerap sari makanan anggrek sehingga merusak dan menghambat pertumbuhannya. Pengendalian hama ini sangat dianjurkan menggunakan Mollustisida (pestisida khusus membasmi siput-siputan).

Ulat daun. Ulat merusak melalui gigitan pada daun sehingga daun tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik.

Aphids dan Thrips. Biasanya terdapat pada daun dan tangkai bunga. Kutu tersebut menyerap sari makanan sehingga menghambat pertumbuhan anggrek dan membuka peluang masuknya bibit penyakit seperti jamur dan bakteri. Pengendalian hama ini dapat digunakan Winder 100EC (konsentrasi 0.5 – 1 cc/liter air ) dan Samite 135 EC (konsentrasi 0.125 – 0.5 cc/liter air).

Secara umum, penyakit yang menyerang anggrek dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu oleh jamur, bakteri dan virus.

Jamur. Penyakit yang disebabkan oleh jamur menyebabkan busuk akar dan busuk daun. Ciri serangannya adalah munculnya benang-benang hifa (benang halus berwarna putih) disekitar terjadinya pembusukan. Pengendalian untuk jamur dapat menggunakan fungisida Victory 80WP konsentrasi 4 gr/liter air (disiramkan).

Bakteri. Penyakit yang disebabkan bakteri juga menunjukkan pembusukan hanya saja biasanya pembusukan ini ditandai dengan keluarnya lendir. Kadang-kadang disertai dengan bau busuk. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan fungisida Kocide 77WP konsentrasi 2 – 3 gr/liter air.

Virus. Penyakit yang disebabkan virus gejalanya terkadang kurang jelas. Namun secara kasat mata dapat dilihat dari adanya gejala penyimpanagan pertumbuhannya misalnya daun keriting atau kerdil, bunga menjadi kecil atau tanaman malas berbunga. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini hingga kini belum ada obatnya. Satu-satunya jalan adalah mencegah serangga pembawa virus seperti kutu, aphids maupun mite. Cara lain adalah memusnahkan tanaman yang terinfeksi agar tidak menular pada tanaman lain. Cara pencegahan munculnya virus pada tanaman anggrek dapat dilakukan dengan metode kultur jaringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar