Selasa, 18 Mei 2010

Hortikultura

ZAKIA
BUDIDAYA BUAH NAGA
Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar.Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara ( Colombia ). Pada awainya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.


Beberapa khasiat dari DRAGON FRUIT adalah :

1. Penyeimbang kadar gula
2. Pencegah Kolesterol tinggi
3. Pencegah kanker usus

1. Persyaratan Tumbuh Tanam

Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan iaut

Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 – 7

Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan



2. Persiapan Lahan

Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman



Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan Wbang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga



Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian penyangga.

Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah

3. Persiapan bibit dan penanaman

Buah naga dapat diperbanyak dengan cara :
Stek dan Biji

Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.

4. Pemeliharaan

Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan

Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 Kg.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman

Pemangkasan

atang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.



5. Panen

Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar



Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram

Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret

Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun

Dikutip dari "Benyaliwibowo"
Natalia Nainggolan

Cara Budidaya Buah Naga [ Dragon Fruit ]

Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar.Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara ( Colombia ). Pada awainya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.


Beberapa khasiat dari DRAGON FRUIT adalah :

1. Penyeimbang kadar gula
2. Pencegah Kolesterol tinggi
3. Pencegah kanker usus

1. Persyaratan Tumbuh Tanam

Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan iaut

Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 – 7

Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan



2. Persiapan Lahan

Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman



Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan Wbang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga



Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian penyangga.

Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah

3. Persiapan bibit dan penanaman

Buah naga dapat diperbanyak dengan cara :
Stek dan Biji

Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.

4. Pemeliharaan

Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan

Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 Kg.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman

Pemangkasan

atang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.



5. Panen

Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar



Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram

Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret

Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun

Dikutip dari "Benyaliwibowo"

Budidaya Tanaman Anggrek

Cara Menanam & Merawat Anggrek

Anggrek memang cantik dan terkesan mahal. Anggrek mempunyai bentuk yang unik dan warna-warna yang menawan. Bunga anggrek memang pantas untuk disukai orang, apalagi kini bunga anggrek sangat beraneka ragam, untuk satu jenis anggrek dendrobium saja kita bisa melihat puluhan ragam bunganya, berkat hasil persilangan.

Sebenarnya menanam anggrek tidak terlalu sulit, hanya diperlukan kesabaran dan ketelitian. Tanaman anggrek tidak memerlukan lahan yang luas. Karena menanamnya tidak dengan media tanah cukup dengan menggunakan rak tanaman di halaman rumah, bunga anggrek yang anda suka bisa anda dapatkan.

Hal yang pertama kali dilakukan bagi pemula adalah dengan membeli bibit anggrek dendrobium botolan. Dendrobium yang memperoleh sinar matahari cukup akan berbunga dan berdaun hijau cerah. Dendrobium membutuhkan suhu 18-210 C pada malam hari dan 21-240C pada siang hari. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi bentangan net berwarna hitam di atas tanaman tersebut seolah menyerupai langit-langit rumah. Net tersebut bisa anda dapatkan di kios tanaman. Langkah per-tama, keluarkan bibit botolan lalu pindahkan ke kompot (komuniti pot: pot untuk me-nanam bibit secara beramai-ramai) yakni pot yang berdiameter 15 cm. Di sinilah bibit asal botol tadi dipelihara be-ramai-ramai, dalam satu pot yang diisi 25 bibit. Caranya sangat mudah keluarkan bibit dalam botol setelah terlebih dulu diisi dengan air dan keluarkan dengan menggunakan pinset atau penjepit, masukkan bibit tadi ke dalam baskom berisi air, sebelum bibit asal botol tadi di taruh dalam kompot, cucilah lebih dulu dengan air hingga bersih dan tidak berlendir. Kompot itu sendiri bermediakan; arang hitam yang sudah direndam dengan fungisida selama 12 jam serta sebaran pakis hancur (arang, pakis hancur dan fungisida bisa kita dapatkan di toko tanaman ). Setelah 3-4 bulan bibit tersebut dipelihara di dalam kompot, setiap bibit tanaman dipindahkan kem-bali ke pot individual berdiameter 8 cm (anda bisa menghemat dengan meng-guna-kan gelas bekas air mineral dilubangi) ta-hap ini disebut seedling. Di pot inilah dia dibiarkan tumbuh sampah berdaun 3-4 lembar.

Umumnya tanaman akan mengeluarkan batang memerlukan waktu 7-8 bulan dengan tinggi 2-3 cm. Dendrobium remaja ini harus dipindahkan lagi ke pot lebih besar, diameter 15 cm. Inilah anggrek remaja yang disarankan dipelihara sampai ber-bunga. Untuk perawatannya, siramlah tanam-an 3 kali sehari apabila cuaca panas, tapi jangan anda lakukan jika cuaca dingin atau jika memang mendung cukup siram sekali saja. Jika musim penghujan sekali-sekali anda boleh menyemprotkan fungisida.

Cara Merawat Anggrek Bulan
Anggrek Bulan (phalaenopsis), merupakan salah satu jenis bunga yang menjadi bagian dari Sapta Pesona Indonesia. Tidak begitu sulit, jika kita ingin memelihara bunga ini.
1. Anggrek Bulan cukup disiram air seminggu sekali,
2. Jangan diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari,
3. Letakan di ruangan yang berventilasi cukup
4. Setelah bunganya gugur semua, potonglah tangkainya,
5. Pindahkan pohon ke tempat yang agak lembab dan sejuk, seperti : pinggir kolam ikan, dibawah pohon yang rindang,
6. Anggrek bulan akan bertunas tangkai bunga yang baru setelah tiga bulan kemudian kalau beruntung.


• Pemilihan pot dan media tanam

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pot anggrek adalah bahan baku, drainase (saluran pembuangan air) dan kelancaran aerasi udara. Pot anggrek sebaiknya memiliki sistem aerasi udara yang baik karena akar anggrek secara alamiah menempel pada pohon sehingga selain berfungsi untuk menyerap makanan juga berfungsi sebagai akar nafas. Dengan kata lain, akar anggrek tidak menyukai kondisi tertutup yang rapat. Karena itu, beberapa jenis pot dibuat berlubang untuk memperlancar aerasi udara dan sistem drainasenya sehingga tidak menyebabkan genangan air.

Media tanam anggrek yang banyak digunakan adalah arang, potongan kayu, potongan bata atau genting, sabut kelapa, moss (lumut daun), kulit pinus, serutan kayu dan pakis. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media adalah aerasi udara, kelembaban, daya cekam/pegang air, tingkat serangan jamur maupun hama penyakit.

• Penanaman

Cara penanaman anggrek adalah dengan menempatkan anggrek tepat ditengah-tengah wadah yang telah dilapisi oleh media seperti pecahan genting atau bata-bata atau arang. Setelah media tumbuh diisikan penuh selanjutnya anggrek diikatkan pada penopang. Jarak tanam antara tanaman tergantung dari jenis anggreknya dengan patokan dari dua tanaman yang berdekatan tidak saling menutupi, hanya sedikit bersinggungan.

• Teknik Pemupukan

Berdasarkan aspek pemupukan, pertumbuhan anggrek dibagi menjadi dua bagian yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Fase vegetatif adalah periode pertumbuhan anggrek dari semaian hingga anggrek muda. Fase generatif adalah anggrek dewasa yang telah siap berbunga.

Pada fase vegetatif perlu diberikan pupuk yang memiliki kandungan unsur N-nya tinggi seperti Mamigro super N. karena unsur tersebut merupakan bahan utama untuk menyusun protein yang sangat dibutuhkan dalam pembelahan sel. Pada fase generatif dapat diberikan unsur hara P (phospor) yang tinggi seperti Mamigro super P karena unsur tersebut berperan sangat penting dalam merangsang proses pembentukan bunga.
Selain cara di atas, bisa juga diberikan alternatif lain berupa pemupukan dengan komposisi berimbang antara unsur hara mikro dan makro. Komponen yang termasuk unsur hara makro seperti nitrogen (N), phospor (P) dan kalium (K). Sementara itu, komponen unsur hara mikro antara lain seperti mangan (Mn), Boron (Bo), tembaga (Cu), kobalt (Co) dan seng (Zn). Unsur-unsur tersebut berada dalam satu paket pupuk daun Mamigro NPK spesial.

Disamping aplikasi pemupukan, yang tidak kalah penting adalah pemberian vitamin dan hormon perangsang tumbuh. Jenis vitamin yang bisa diberikan untuk tanaman anggrek adalah aneurine, nicotinic acid amide dan alctofalvine. Hormon perangsang tumbuhnya adalah auksin, sitokinin dan giberelin. Hormon yang mampu memacu pembungaan secara langsung adalah giberelin karena hormon tersebut berpengaruh langsung terhadap diferensiasi atau perkembangan sel.

• Pengendalian dan Hama Penyakit

Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman anggrek adalah :
Keong atau siput kecil. Dimana mereka menyerang bagian akar dan daun dengan cara melukai dan menyerap sari makanan anggrek sehingga merusak dan menghambat pertumbuhannya. Pengendalian hama ini sangat dianjurkan menggunakan Mollustisida (pestisida khusus membasmi siput-siputan).

Ulat daun. Ulat merusak melalui gigitan pada daun sehingga daun tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik.

Aphids dan Thrips. Biasanya terdapat pada daun dan tangkai bunga. Kutu tersebut menyerap sari makanan sehingga menghambat pertumbuhan anggrek dan membuka peluang masuknya bibit penyakit seperti jamur dan bakteri. Pengendalian hama ini dapat digunakan Winder 100EC (konsentrasi 0.5 – 1 cc/liter air ) dan Samite 135 EC (konsentrasi 0.125 – 0.5 cc/liter air).

Secara umum, penyakit yang menyerang anggrek dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu oleh jamur, bakteri dan virus.

Jamur. Penyakit yang disebabkan oleh jamur menyebabkan busuk akar dan busuk daun. Ciri serangannya adalah munculnya benang-benang hifa (benang halus berwarna putih) disekitar terjadinya pembusukan. Pengendalian untuk jamur dapat menggunakan fungisida Victory 80WP konsentrasi 4 gr/liter air (disiramkan).

Bakteri. Penyakit yang disebabkan bakteri juga menunjukkan pembusukan hanya saja biasanya pembusukan ini ditandai dengan keluarnya lendir. Kadang-kadang disertai dengan bau busuk. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan fungisida Kocide 77WP konsentrasi 2 – 3 gr/liter air.

Virus. Penyakit yang disebabkan virus gejalanya terkadang kurang jelas. Namun secara kasat mata dapat dilihat dari adanya gejala penyimpanagan pertumbuhannya misalnya daun keriting atau kerdil, bunga menjadi kecil atau tanaman malas berbunga. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini hingga kini belum ada obatnya. Satu-satunya jalan adalah mencegah serangga pembawa virus seperti kutu, aphids maupun mite. Cara lain adalah memusnahkan tanaman yang terinfeksi agar tidak menular pada tanaman lain. Cara pencegahan munculnya virus pada tanaman anggrek dapat dilakukan dengan metode kultur jaringan.
Mitos dan Fakta Merawat Aglaonema

Bagi anda yang baru saja mulai merawat Aglaonema, tentunya akan timbul banyak pertanyaan mengenai bagaimana merawat Aglaonema. Dan anda juga akan mendengar masukan dari banyak teman atau relasi mengenai cara-cara merawat Aglaonema yang benar. Berikut ini beberapa fakta dan mitos mengenai perawatan Aglaonema yang anda perlu ketahui.
Aglaonema tidak dapat tumbuh/mati bila ditanam di daerah panas(seperti Surabaya, hehehe…), pernyataan ini hanyalah mitos saja. Aglaonema dapat tumbuh di daerah panas asal dirawat dengan tepat, mis : tidak terkena sinar matahari secara langsung, menjaga kelembaban media, dan komposisi media harus poros.
Aglaonema semakin subur dengan menggunakan banyak pupuk kandang, pernyataan ini jelas-jelas salah! Karena pupuk kandang bersifat panas bila digunakan dalam komposisi banyak, hal ini akan segera “membakar” akar Aglaonema. Gunakan secukupnya saja, yang terpenting adalah media harus tetap poros agar akar tidak busuk.
Pupuk Organik lebih baik dari pupuk kimia, benar! Karena pupuk kimia lebih sulit diuraikan dibandingkan pupuk organik. Namun harga pupuk organik relatif lebih mahal, sehingga orang memilih pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia yang benar juga dapat menggantikan pupuk organik, dan tentunya lebih hemat biaya
Menjemur Aglaonema dapat mempercepat pertumbuhan tunas, benar! Namun, harus tetap dijaga kelembaban agar daun tidak kering karena terlalu panas dan perlu penambahan asupan unsur hara di media untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Jadi tidak sekedar dijemur di bawah terik matahari yaa…

Semoga bermanfaat bagi para pecinta Aglaonema !

dikutip dari "tabloidgallery"

TANAMAN KANGKUNG

Secara khusus Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa langkah yang dilakukan Bertha cukup tepat. Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif)
dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun di tubuh.

Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar.

Tumbuh Cepat

Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu
sejak dari benih. Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini merambat pada lumpur dan tempat-tempat yang basah seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut.

Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.
Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga bebeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji. Kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.

Mengandung Vitamin

Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis,
tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan(hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga
bersifat menyejukkan dan menenangkan.

Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa Tenggara), kangko (Sulawesi), utangko (Maluku) ini enak rasanya dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor,besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.

Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.

Manfaat Lain Kangkung

1. Mengurangi haid
Bahan: 1/2kg daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas, berikutnya saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.

2. Mimisan
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.

3. Sakit kepala
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil rebusan.

4. Ambeien
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas.

5. Insomnia
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang.

6. Sakit gigi
Bahan: Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka
Pemakaian: Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari

7. Melancarkan air seni
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.

8. Ketombe
Bahan: Seikat daun kangkung
Pemakaian: Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari.

9. Sembelit, mual bagi ibu hamil
Bahan: Seikat daun kangkung.
Pemakaian: Makan tumisan sayur kangkung.

10. Gusi bengkak
Bahan: 200 gr akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur.Lakukan berulang-ulang.

11. Kapalan
Bahan: Getah kangkung.
Pemakaian: Bagian yang menebal diolesi getah kangkung. Lakukan setiap hari.

12. Kulit gatal karena eksim
Bahan: Daun kangkung segar secukupnya.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari.

13. Digigit lipan
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya. Giling sampai halus, bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.


DIKUTIP DARI WWW.PITOYO.COM